Persatuan Irama Guntur Yang Berdebar debar

Khaliq Fikri
2 min readFeb 10, 2024

--

Reference of Audio: Menuju Palung Terdalam — Panturas

Visualisasi dari deskripsi: “Persatuan Irama Guntur Yang Berdebar debar”

Pertanda badai akan tiba; ketika detakan cahaya biru melilit mencium tanah yang kelak di pijak.

Para vokalis yang berkicau pada pagi hari mulai terbujur kaku — menunduk ke bawah; seakan atlit terjun bebas.

Aroma busuk dari mulut berwibawa; berbicara janji palsu lalu berlutut sungkam pada materi — tersulam diam.

Lahir pada tahun kelam; seumur nyawa mengejar cahaya sampai akhirnya diangkat jadi pemuka.

Jika pernah menganggap diri sendiri adalah seorang singa; maka jadi raja tak pantas, derumannya tak seberapa!

Semenjak datang titik terendah; tidak pantang tapi menyerah. Tersedak sudah seratus umat yang bersujud pada pilar pimpinan.

Layak perilaku hamlak — perforasi figurnya sangat lapuk dan karaktermu sudah usai; turun dari tahtamu pelawak!

Aku dibesarkan oleh singa; seribu jam yang sudah berlalu — taring dan mata sang induk masih setajam belati.

Cukup sudah; kau melemah, selalu berlari dengan pendapat orang mati. Malu hati pernah bersangkut paut dengan kiblat yang tersesat.

Hendak kekacauan ombak besar segera menyerbu dan gumpalannya yang bermassa. Dalam hakikat pribadi — hanya ada persatuan irama guntur yang berdebar debar dalam nadi.

Sekarang — usai sudah kuasa tanpa jejak warisan. Semoga lauk pauk di ujung nyawa berbentuk kutukan untuk mengingat kembali kalau raga berpasrah dan kalah.

12:56 — 23rd of January 2024

--

--

Khaliq Fikri
Khaliq Fikri

Written by Khaliq Fikri

"run to the rescue with love, and peace will follow."

No responses yet