Padam
Seutuh raga-nya tidak sepenuhnya
Setengah hati, mencintai bayangan
Rapuh seluruh isi-nya, karena terlalu lama
Sesulit ini kah, sampai mengemis, meminta?
*
Bunuh semua indera perasa,
Tangan di sekap terkunci tak bisa mengenggam
Kaki tersandung, terikat rantai baja
Membutakan pandang dengan belati tajam
Dituli-kan secara sengaja tak bisa mendengar rayuan
Mulut di bungkam tak lagi bisa merasakan kecupan
Kenapa sangat menyiksa?
*
Kau redam perlahan,
Lama lama akan padam,
Tatapan mulai bersilang, melirik kekosongan
Tercekik, jari jari menusuk kerongkongan
*
Hilang; tanpa kata pulang
Berucap ‘nanti malam.’
Tapi kapan?
Teguh menanti pikiran
*
Air tangisan mengering;
Jujur, ini sudah terlalu lama
Untuk kerinduan pelukan hangat
Satu jiwa dari ratusan muka
*
Tapi akan diusahakan
Sesulit itu kah menanti harapan
Menggongong layaknya anjing; meminta suapan
Seberapa berharga, tundukkan kepala pada majikan