Padam

Khaliq Fikri
Feb 2, 2024

--

Seutuh raga-nya tidak sepenuhnya

Setengah hati, mencintai bayangan

Rapuh seluruh isi-nya, karena terlalu lama

Sesulit ini kah, sampai mengemis, meminta?

*

Bunuh semua indera perasa,

Tangan di sekap terkunci tak bisa mengenggam

Kaki tersandung, terikat rantai baja

Membutakan pandang dengan belati tajam

Dituli-kan secara sengaja tak bisa mendengar rayuan

Mulut di bungkam tak lagi bisa merasakan kecupan

Kenapa sangat menyiksa?

*

Kau redam perlahan,

Lama lama akan padam,

Tatapan mulai bersilang, melirik kekosongan

Tercekik, jari jari menusuk kerongkongan

*

Hilang; tanpa kata pulang

Berucap ‘nanti malam.’

Tapi kapan?

Teguh menanti pikiran

*

Air tangisan mengering;

Jujur, ini sudah terlalu lama

Untuk kerinduan pelukan hangat

Satu jiwa dari ratusan muka

*

Tapi akan diusahakan

Sesulit itu kah menanti harapan

Menggongong layaknya anjing; meminta suapan

Seberapa berharga, tundukkan kepala pada majikan

--

--

Khaliq Fikri
Khaliq Fikri

Written by Khaliq Fikri

"run to the rescue with love, and peace will follow."

No responses yet